Pengaruh Bentuk Benda Pada Gaya Gesekan di Udara
Abstrak
Dua benda yang bersentuhan akan menimbulkan gaya gesek. Gaya
gesek adalah gaya yang berarah melawan gerak benda atau arah kecenderungan
benda akan bergerak. Benda-benda yang dimaksud disini tidak harus berbentuk
padat, tetapi dapat pula berbentuk cair, ataupun gas. Gaya antara benda padat,
cairan, dan gas adalah gaya Stokes.
Gaya gesekan bekerja pada udara dan
dipengaruhi oleh luas bentangan benda atau luas permukaan benda yang
bersentuhan langsung dengan udara. Makin besar luas bentangan benda, makin
besar gaya gesekan udara yang bekerja pada benda.
Salah satu manfaat gaya gesek udara dalam
kehidupan sehari – hari diaplikasikan pada olah raga terjun payung.
Latar
Belakang Masalah
Fisika adalah sains atau ilmu tentang alam dalam makna yang
terluas. Fisika mempelajari gejala alam yang tidak hidup atau materi dalam
lingkup ruang dan waktu. Salah satu yang kita pelajari dalam fisika adalah
gaya. Purwanto (2005) mengatakan “secara umum, gaya didefinisikan sebagai
sesuatu yang dapat mengubah keadaan gerak suatu benda. Suatu benda dapat
bergerak karena mendapat gaya. Gaya juga dapat mempercepat atau memperlambat
gerak benda. Selain itu, gaya juga dapat dikatakan sebagai tarikan atau dorongan”.
“Dalam
bahasa sehari-hari gaya sering diartikan sebagai dorongan atau tarikan,
terutama yang dilakukan oleh otot-otot kita” (Halliday,1991). Di dalam ilmu
fisika, gaya atau kakas adalah apapun yang dapat menyebabkan sebuah benda
bermassa mengalami percepatan, salah satunya adalah adalah gaya gesek.
Manfaat gaya gesek sangat besar dalam kehidupan manusia.
Disamping itu, gaya gesek juga menimbulkan kerugian bagi kehidupan manusia. Kadang
tidak terpikirkan tentang pengaruh besarnya luas permukaan benda yang mengalami
gaya gesek di udara. Baik dalam penerapan kehidupan sehari-hari.
Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan gaya
gesek?
2. Apakah gesekan udara bergantung pada
bentuk benda?
Tujuan penelitian
1. Mengetahui apa yang dimaksud gaya
gesek dan asal gaya gesek
2. Mengetahui pengaruh bentuk benda
terhadap gesekan udara
Metode Penelitian
a. Studi Pendahuluan
Meliputi kegiatan kajian literature tentang teori
b. Penyusunan draft model
Mencakup kegiatan perancangan model yaitu menyusun tujuan,
materi, alat. Perancangan uji coba
c. Uji coba
Meliputi kegiatan eksperiment dalam
focus pada tujuan
Gaya Gesek
Pernahkah anda jatuh terpeleset karena menginjak sesuatu
yang licin? Kita bisa terpeleset ketika menginjakkan kaki pada sesuatu yang
licin karena tidak ada gaya gesek yang bekerja. Tanpa gaya gesek, kita tidak
akan bisa berjalan, roda sepeda motor atau mobil juga tidak akan bisa berputar.
Demikian juga berita di televisi dan surat kabar yang mengatakan bahwa pesawat
terbang tergelincir merupakan salah satu bukti. Kehidupan kita sehari-hari
tidak terlepas dari bantuan gaya gesek, walaupun terkadang kita tidak
menyadarinya.
Gaya gesek adalah gaya yang berarah melawan gerak benda atau
arah kecenderungan benda akan bergerak. Gaya gesek muncul apabila dua buah
benda bersentuhan. Benda-benda yang dimaksud disini tidak harus berbentuk
padat, tetapi dapat pula berbentuk cair, atau pun gas. Gaya gesek antara dua
buah benda padat misalnya adalah gaya gesek statis dan kinetis, sedangkan gaya
antara benda padat, cairan, dan gas adalah gaya Stokes. ”Gaya gesek pada benda
mempunyai arah yang selalu berlawanan dengan kecenderungan arah gerak benda”
(Sumarjono, 2005).
Lohat (2008) mengemukakan pendapatnya sebagai berikut.
Lohat (2008) mengemukakan pendapatnya sebagai berikut.
Gesekan
biasanya terjadi di antara dua permukaan benda yang bersentuhan, baik terhadap
udara, air atau benda padat. Ketika sebuah benda bergerak di udara, permukaan
benda tersebut akan bersentuhan dengan udara sehingga terjadi gesekan antara
benda tersebut dengan udara, demikian juga ketika bergerak di dalam air.
Pada pembahasan dan soal-soal Gerak Jatuh Bebas (GJB)
biasanya tidak pernah menyertakan gaya gesekan dalam perhitungannya, atau gaya
gesekan diabaikan, padahal gaya gesekan itu pasti ada dan tidak bisa diabaikan
begitu saja dalam Gerak Jatuh Bebas yang sebenarnya. Jadi pada kesempatan kali
ini saya akan mencoba memasukkan faktor gaya gesekan udara pada GJB.
Mengenai gaya gesekan udara, tentu sudah pernah disinggung
ketika kita mempelajari Fluida Statis di kelas XI IPA Semester 2 di bagian yang
terakhirnya, yaitu mengenai kekentalan fluida dan Hukum Stokes, yaitu :
F = k.n.v
dimana
k
adalah konstanta yang bergantung bentuk benda, jika benda berbentuk bola, maka
k = 6.Ï€.r
v
adalah kecepatan benda
Jadi dari rumus di atas kita memperoleh beberapa prinsip,
yaitu :
1. Gesekan udara bergantung bentuk
benda
2. Gesekan udara bergantung kekentalan
udara saat itu (Nilainya tentu berbeda tergantung suhu, ketinggian, tekanan
udara, dll.)
3. Gesekan udara bergantung pada
kecepatan benda, semakin cepat benda bergerak, maka gaya gesekan akan semakin
besar
Ada satu gaya lagi yang mempengaruhi gerak GJB, yaitu gaya
Archimedes (gaya angkat) oleh udara kepada benda. Tetapi harap diperhatikan,
jika fluidanya adalah udara, maka efek gaya Archimedes bisa diabaikan karena
nilai gaya angkatnya terlalu kecil untuk kasus GJB, karena nilai massa jenis
udara yang sangat kecil dibandingkan massa jenis benda. Nilai massa jenis udara
secara rata-rata adalah 1,3 kg/m3, bandingkan dengan massa jenis air
yang bernilai 1000 kg.m3. Jadi dalam kasus benda jatuh di udara
secara GJB, efek gaya Archimedes bisa diabaikan.
Hasil Uji Coba
Telah dilakukan percobaan terhadap beberapa bentuk kertas
yang memiliki masa yang sama. Benda tersebut dijatuhkan pada ketinggian 3 meter.
Diperoleh
data sebagai berikut :
Data
1.
Benda
I ( berbentuk lembaran kertas)
No.
|
Waktu ( detik )
|
1
|
00.00.02.87
|
2
|
00.00.03.43
|
3
|
00.00.03.00
|
4
|
00.00.03.26
|
5
|
00.00.03.31
|
6
|
00.00.02.39
|
Rata
– rata waktu tempuh adalah 00.00.03.04
Data
2.
Benda
II (besar benda ½ kali benda pertama)
No.
|
Waktu ( detik )
|
1
|
00.00.02.36
|
2
|
00.00.01.89
|
3
|
00.00.02.08
|
4
|
00.00.01.64
|
5
|
00.00.01.58
|
6
|
00.00.01.76
|
7
|
00.00.01.74
|
Rata
– rata waktu tempuh adalah 00.00.01.86
Gambar data 2.
Data
3.
Benda
III ( berbentuk kerucut)
No.
|
Waktu ( detik )
|
1
|
00.00.00.67
|
2
|
00.00.00.86
|
3
|
00.00.00.64
|
4
|
00.00.00.82
|
5
|
00.00.00.57
|
6
|
00.00.00.67
|
Rata
– rata waktu tempuh adalah 00.00.00.71
Gambar data 3.
Data
4.
Benda
IV ( berbentuk bola)
No.
|
Waktu ( detik )
|
1
|
00.00.00.38
|
2
|
00.00.00.52
|
3
|
00.00.00.46
|
4
|
00.00.00.50
|
5
|
00.00.00.47
|
Rata
– rata waktu tempuh adalah 00.00.00.47
Gambar data 4.
Dari eksperiment tersebut dapat dilihat bahwa kertas yang
memiliki bentuk yang lebih kecil dan padat memiliki waktu tempuh yang lebih
cepat dibandingkan kertas yang bentuknya lebih besar.
Karena
disebabkan oleh pengaruh luas permukaan terhadap gaya gesek udara. Artinya
bentuk benda mempengaruhi besarnya gesekan udara.
Kesimpulan
Gaya gesek adalah gaya yang berarah melawan gerak benda atau
arah kecenderungan benda akan bergerak. Gaya gesek muncul apabila dua buah
benda bersentuhan. Benda-benda yang dimaksud disini tidak harus berbentuk
padat, tetapi dapat pula berbentuk cair, ataupun gas. Gaya gesek antara dua
buah benda padat misalnya adalah gaya gesek statis dan kinetis, sedangkan gaya
antara benda padat, cairan, dan gas adalah gaya Stokes.
Gaya gesekan bekerja pada udara dan
dipengaruhi oleh luas bentangan benda atau luas permukaan benda yang
bersentuhan langsung dengan udara. Makin besar luas bentangan benda, makin
besar gaya gesekan udara yang bekerja pada benda.
Penerapan gaya gesekan udara dapat dilihat
pada terjun bebas. Sewaktu melompat dari pesawat, atlet belum membuka
parasutnya. Barulah pada ketinggian tertentu, atlet membuka parasutnya dan tiba
di tanah.
Daftar Pustaka
-
Ruwanto, Bambang. 2005. Asaa-Asas Fisika 1A. Yogyakarta:
Penerbit Yudhistira
-
Purwanto, Budi. 2004. Fisika Dasar Teori dan
Implementasinya. Solo:PT Tiga
Serangkai Pustaka Mandiri
Serangkai Pustaka Mandiri
-
Halliday. 1991. Fisika Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga
- Sumarjono, dkk. 2005. Fisika Dasar 1.Malang: Penerbit
Universitas Negeri Malang Lohat, Sun Alexander. 2008.
Komentar