Buah berlistrik??.....



SEL LISTRIK BUAH


Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui prinsip kerja sel listrik dari buah, (2) mengetahui beda potensial yang dihasilkan oleh sel listrik dari buah lemon, belimbing wuluh dan mangga. Penelitian ini dilaksanakan dirumah penulis pada tanggal 19 September s.d 3 Oktober 2011. Data penelitian ini data kuantitatif yang diperoleh melalui percobaan/eksperimen. Prinsip dasar dari sel listrik berbahan dasar buah ini sama seperti sel volta. Beda potensial yang dihasilkan sel buah masih relatif kecil. Rata-rata beda potensial sel belimbing 426 mV, sel lemon 499 mV dan sel mangga 503mV sehingga ketika dihubungkan secara seri dan dirangkai dengan lampu LED, lampu tidak menyala. Hal ini disebabkan beda potensial yang dihasilkan terlalu kecil.Untuk dapat menyalakan LED dibutuhkan minimal  beda potensial sebesar 3 V.
Kata kunci : sel listrik,  beda potensial

1.      PENDAHULUAN
Listrik merupakan suatu kebutuhan yang sangat vital bagi kehidupan. Dalam kehidupan sehari-hari dapat kita jumpai berbagai sumber listrik yang berfungsi sebagai sumber tenaga suatu perangkat elektronik. Sumber energi listrik dapat dibedakan menjadi dua yaitu sumber tegangan AC dan Sumber tegangan DC. Sumber tegangan AC berasal dari PLTA, PLTU, PLTN, dan Generator. Sedangkan sumber tegangan DC berasal dari Sel volta, Baterai, dan Accumulator (Aki)1. Saat ini, penggunaan sumber tegangan DC semakin meningkat misalnya sebagai sumber energi listrik pada kalkulator, handphone, laptop, notebook, kamera, mainan anak, bel rumah, dan multimeter. Untuk memenuhi kebutuhan listrik yang semakin meningkat perlu adanya sumber energi alternatif. Energi alternatif merupakan sumber energi yang dihasilkan dari bahan-bahan yang belum pernah dimanfaatkan secara luas. Saat ini, penelitian mengenai energi alternatif lebih dititik beratkan kepada energi alternatif yang menggunakan bahan-bahan alami dan bersumber dari alam dan bersifat ramah lingkungan. Salah satu sumber energi listrik alternatif yang menghasilkan sumber arus searah (DC) yaitu sel listrik yang berbahan dasar alami yaitu berasal dari buah.
Beberapa penelitian menyebutkan bahwa bebrapa jenis buah yang bersifat asam dapat dijadikan sebagi sumber energi alternatif yang dapat menghasilkan sumber arus searah. Hasil penelitian Nugrahawati dkk mengungkapkan bahwa buah belimbing wuluh dapat dijadikan sebagai cairan akumulator secara alami dan ramah lingkungan2. Fitriyah juga mengungkapkan bahwa Ekstrak buah sebagai penghasil sumber GGL arus searah dapat dijadikan sebagai media pembelajaran fisika3.
 Hasil percobaan menggunakan beberapa buah seperti jeruk, kentang, dan salak ternyata mampu menghasilkan listrik walaupun masih relatif kecil4. Sunarto dalam Kompas.com juga menyebutkan bahwa belimbing wuluh juga bisa dijadikan sebagi sumber energi alternatif5. Penelitian lain menyebutkan bahwa  baterai kering yang menggunakan bahan baku kulit pisang memiliki rata-rata voltase 1,2 V dan ketahanan rata-rata 5 hari 7 jam dan diantara ketiga jenis pisang tidak memberikan perbedaan performa (voltase dan ketahanan) yang signifikan6.
Dari beberapa penelitian diatas, menunjukkan bahwa beberapa buah yang bersifat asam dapat dijadikan sebagai sumber GGL arus searah. Sifat asam pada buah inilah yang dijadikan sebagi larutan elektrolit. Merujuk dari beberapa penelitian diatas, penulis tertarik untuk meneliti pembuatan sel listrik dari buah. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui prinsip kerja sel listri dari buah, (2) mengetahui beda potensial yang dihasilkan oleh sel listrik dari buah jeruk,belimbing wuluh dan mangga.

2.      METODE PENELITIAN
2.1  Tempat dan waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di rumah penulis. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 minggu yaitu pada taggal 19 September s.d 3 Oktober 2011.
2.2  Alat Dan Bahan
a.       Buah lemon, belimbing wuluh dan mangga masing 3 buah
b.      Lampu LED
c.       Kabel
d.      Penjepit buaya
e.       Lempengan tembaga (uang logam)
f.       Lempengan seng
g.      Multimeter

2.3  Teknik pengumpulan data
Mengukur tegangan (GGL) yang dihasilkan
a.       Menyiapkan rancangan alat yang terdiri dari multimeter, kabel, tembaga, seng, LED, dan buah.

 
b.  Tekan-tekan buah lemon, belimbing dan mangga sehingga bagian dalamnya berair, tusukkan lempengan tembaga dan seng ke dalam pada jarak 2 cm.
c.     Jepitkan kabel merah (+) dengan lempengan tembagadan kabel hitam (-) dengan lempengan seng, kemudian hubungkan dengan lampu.
  
d.      Hubungkan rangkaian tersebut dengan multimeter dan lampu.
e.      Mengamati nyala lampu yang terjadi
f.       Mencatat hasil pembacaan tegangan pada rangkaian tersebut menggunakan multimeter.
   
g.     Catat hasil pembacaan tegangan padarangkaian tersebut pada kolom data.
h.   Jika nyala lampu belum kelihatan, maka tambah lemon tersebut  agar tegangan yang dihasilkan bertambah besar

i.        Ulangi semua langkah-langkah tersebut untuk buah belimbing wuluh dan mangga
 
2.4  Data Percobaan
a.       Data masing-masing buah

No
Jumlah Buah
Tegangan (mV)
Lampu
1



2



3




b.      Dihubungkan secara seri

No
Jumlah buah
Tegangan (mV)
Lampu

1



2



3



3.      HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1  Data hasil percobaan

a.       Buah Belimbing Wuluh
No
Jumlah Buah
Tegangan (mV)
Lampu
1
1
423
Tidak menyala
2
1
439
Tidak menyala
3
1
415
Tidak menyala
Rata-rata
426


b.      Buah Lemon

No
Jumlah Buah
Tegangan (mV)
Lampu
1
1
492
Tidak menyala
2
1
503
Tidak menyala
3
1
503
Tidak menyala
Rata-rata
499


c.       Buah Mangga

No
Jumlah Buah
Tegangan (mV)
Lampu
1
1
498
Tidak menyala
2
1
510
Tidak menyala
3
1
500
Tidak menyala
Rata-rata
503


d.      Dihubungkan secara seri

No
Jumlah buah
Tegangan (mV)
Lampu

1
3 Lemon
1499
Tidak menyala
2
3 Belimbing
1255
Tidak menyala
3
3 Mangga
1499
tidak menyala

3.2  Prinsip kerja sel listrik dari buah
Alessandro Volta (1745–1827) menemukan bahwa pasangan logam tertentu dapat membangkitkan GGL, gaya gerak listrik ini menyebabkan arus listrik mengalir dalam suatu rangkaian. Pasangan logam tersebut adalah Cu (tembaga) dan Zn (seng). Sumber tegangan pertama yang dapat mengalirkan arus listrik cukup besar adalah elemen Volta. H2SO4 yang dipakai sebagai elektrolit akan terdisosiasi menjadi H+ dan SO4-2. Energi yang diperlukan untuk menggerakkan elektron-elektron dari elektroda Zn ke elektroda Cu dan jumlah energi per satuan muatan yang tersedia dari elemen Volta dinyatakan dalam satuan volt atau joule per coulomb. Adanya gelembung-gelembung ini dikarenakan gas hidrogen tidak dapat bersenyawa dengan Cu, akibatnya menghalangi jalannya aliran listrik sehingga lampu tidak menyala. Sebagai kutub positif (anoda) dalam elemen Volta adalah Cu sedangkan Zn sebagai kutub negatif (katoda) dan H2SO4 encer sebagai larutan elektrolit yang berakibat terdisosiasi menjadi ion 2H+ dan SO4 -2. 
Sel listrik adalah perangkat yang menyimpan energi listrik dalam bentuk energi kimia dan akan memberikan energi listrik tersebut bila diperlukan. Energi listrik ini dilepaskan ketika sebuah konduktor dihubungkan ke terminal sel. Setiap sel terdiri dari elektrolit, yaitu larutan yang digunakan pada baterai yang mengandung ion, elektroda positif dan negatif. Selama tahap pelepasan energi, elektroda negatif (katoda) bereaksi dengan elektrolit untuk melepaskan elektron dan elektroda positif (anoda), sehingga listrik dihasilkan (Gambar 3.1). Ketika sel tidak memiliki tenaga untuk melepaskan listrik, atau dengan kata lain elektrolit telah bereaksi penuh, maka sel dikatakan mati atau habis.


Gambar 3.1 Sel sederhana

Prinsip dasar dari sel listrik berbahan dasar buah ini sama seperti sel volta. Sel listrik berbahan dasar buah ini terdiri dari pelat tembaga (Katoda), seng (Anoda) dan cairan dari buah lemon, belimbing wuluh dan mangga sebagai larutan elektrolit. Sel volta atau sel galvani adalah suatu sel elektrokimia yang terdiri atas dua buah elektrode (katoda dan anoda) yang dapat menghasilkan energi listrik akibat terjadinya reaksi redoks secara spontan pada kedua elektroda tersebut7. Sel Elektrokimia adalah sel yang disusun untuk menjadikan suatu reaksi redoks menghasilkan energi listrik yang selanjutnya diubah menjadi energi kimia atau sebaliknya8. Susunan dasar sel volta terdiri dari pelat tembaga sebagai elektoda positif (Katoda), seng sebagai elektroda negatif (Anoda), dan larutan asam sulfat encer sebagai elektrolit. Prinsip kerja sel sederhana (volta) ketika kedua kutub dihubungkan dengan kawat,terjadi reaksi kimia. Seng dari pelat seng melarut dalam asam, sehingga ion-ion seng positif pergi kedalam larutan dan mengakibatkan seng menjadi bermuatan negatif. Elektron dari pelat seng bergerak melalui kawat penghubung menuju pelat tembaga. Pada pelat tembaga ini elektron dapat ditangkap oleh ion-ion positif hidrogen yang terdapat larutan asam, sehingga ion hidrogen berubah menjadi gas hidrogen. Jika pelat tembaga dan seng dihubungkan dengan lampu pijar kecil, lampu pijar akan menyala.

3.3  Beda potensial (GGL) yang dihasilkan
Rata-rata beda potensial yang dihasilkan sel listrik belimbing wuluh sebesar 426 mV, sedangkan sel listrik lemon dan mangga sebesar 499 mV dan 503 mV. Pada percobaan ini, penulis juga merangcang secara seri 3 buah sel listrik dengan tujuan untuk mendapatkan beda potensial yang lebih besar. Rata-rata beda potensial yang disusun secara seri pada buah belimbing wuluh sebesar 1255 mV, lemon sebesar 1496 mV, dan mangga sebesar 1499 mV. Dari hasil percobaan, ternyata lampu LED yang dirangkai pada rangkaian tersebut tidak menyala. Hal ini disebabkan beda potensial yang dihasilkan terlalu kecil. Untuk dapat menyalakan LED dibutuhkan minimal  beda potensial sebesar 3 V.

4.      KESIMPULAN
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa :
a.       Prinsip dasar dari sel listrik berbahan dasar buah ini sama seperti sel volta. Sel listrik berbahan dasar buah ini terdiri dari pelat tembaga (Katoda), seng (Anoda) dan cairan dari buah lemon, belimbing wuluh dan mangga sebagai larutan elektrolit.
b.      Beda potensial yang dihasilkan sel buah masiah sangat relatif kecil. Rata-rata beda potensial sel belimbing 426 mV, sel lemon 499 mV dan sel mangga 503mV sehingga ketika dihubungkan secara seri dan dirangkai dengan lampu LED, lampu tidak menyala. Untuk dapat menyalakan LED dibutuhkan minimal  beda potensial sebesar 3 V.

5.      Daftar Pustaka
Nugrahawati, dewi dkk. 2009. Pemanfaatan buah belimbing wuluh(averrhoa bilimbi) Sebagai cairan akumulator secara alami dan Ramah lingkungan. Universitas Sebelas Maret
Fitriyah, Ida Lailatul. 2008. Sumber Ggl Arus Searah Dari Ekstrak Buah Sebagai Media Pembelajaran Fisika. UIN Sunan Kalijaga
Kanginan, Martin. 2002.IPA FISIKA SMP KELAS 3. Jakarta. Erlangga


Komentar

Postingan Populer